Goyang Lidah Di
Solo : WS Resto Pioner Steak
Kota Solo dikenal kota dagang,budaya,wisata ,plesiran dan
yang juga segala makanan atau kuliner.Masyarakatnya sendiri tak lengkap
apabila belum mencoba
masakan-masakan yang lagi boming,apalagi
kalau bukan masakan Steak.
Pionir masakan
steak,ternyata digawangi
Sarjono bersama Dendy Khemal JS,kedunya
memang memilki pengalaman yang sama ,pernah di hotel bintang .Ketika tahun
1998,kedua sepakat membuka usaha warung steak
yang bisa terjangkau kantong wong cilik.
Walhasil,dibukalah warung
steak dijalan Yosodipuro dengan
pancingan masakan Soto sekaligus
memperkenalkan masakah orang Eropa tersebut.Jika di hotel tarif masakan steak
ketika itu Rp.40 ribu,maka WS Steak Cuma mematok tarif Rp.2000,-
Yang mencicipi steak awalnya tamu tamu B ilyard didepan
warung dan lama kelamaan mulai
dikenal luas berkat getok
tular,ungkap Dendy mengawali perbincangan.
Menu utama orang Eropa yang kita tiru,bahan baku steak
berupa daging sapi dan sayuran seperti kentang,buncis dan wertel.Bahan baku
tidak ada kesulitan,kalau daging sapi
ada yang berasal dari luar dan ada daging local.Sudah barang tentu
daging luar ada perbedaan tariff.
Dalam perjalanan hingga tahun 2012 ini,WS Steak telah membuka warung di
Pasar Nongko,Widuran dan Nusukan Solo,semuanya
cukup laris
Pengunjungnya kebanyakan anak muda dakang kala juga
rombongan ibu- ibu arisan dan yang tak
dilukapan ,pernah pula dkunjungi
beberapa artis teve dan penyanyi.
Menurut Dendy, karyawan yang ikut melayani kebanyakan lulusan perhotelan dan tata boga`berjumlah 40
orang,mereka diselalu diajari ramah dan seyum ketika menyhambut pengunjung.Soal
persaingan sudah barang tentu banyak akan tetapi WS Steak sudah mematenkan merk
tersebut,takmengherankan WS Steak selalu menjaga dan meningkatkan kwalitas dan
kwantitas,tambahnya.
Adalah menu Sirloin Steak Lokal Hot Plate dan sirloin
steak Crispy Hot Plate yang cukup digemari pengunjung,ibaratnya cuma membawa
uang Rp.16 ribu,orang berani masuk WS Steak,ungkap Dendy mempersilahkan goyang lidah sambil belajar cara makan orang
Eropa pakai pisau dan garpu.
Pakdesri.
0 komentar