Open top menu
Rabu, 23 Oktober 2013



Kirab Dukung Solo Masuk Kota Ajaib Dunia di CFD Berlangsung Meriah
Kirab bertajuk Surakarta New7Wonders Cities yang di gelar dalam gelaran Solo Car Free Day (SCFD) Jl Slamet Riyadi, Minggu (20/10) berlangsung meriah. Kirab dimulai sekitar pukul 06.30 WIB, star dari rumah dinas Walikota Solo Lodji Gandrung menuju panggung kehormatan di depan Plasa Sriwedari sebagai cucuk lampah Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Dalam kirab itu Walikota memakai pakaian lurik lengkap dengan blangkon hitam di kepala dengan di dampingi Kepala Dishubkominfo, Yosca Herman Soedrajat, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Widdi Srihanto serta diikuti peserta kirab pembawa bendera merah putih, red batik, gunungan, dan prajurit keraton, serta siswa sekolah naik becak membawa laptop.
Kirab yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo bertujuan untuk mendongkrak posisi Kota Solo dari 77 ke 28 besar dalam New7Wonders Cities. “Kenapa Bapak (Walikota FX Hadi Rudyatmo) kita minta sebagai cucuk lampah karena sebagai simbol untuk mempertahankan peninggalan kota adiluhung,” kata Kepala Dishubkominfo, Yosca Herman Soedrajat kepada wartawan di sela-sela acara berlangsung, Minggu.
Herman begitu panggilan Kepala Dishubkominfo juga menambahkan dipilihnya venue Jl Slamet Riyadi sebagai pelaksanaan kirab, karena bertujuan untuk mempromosikan Kota Solo dalam kota ajaib di dunia. Disamping itu juga untuk meminta dukungan seluruh masyarakat Kota Solo.
“Secara otomatis kirab ini akan diabadikan para pengunjung melalui kamera hp (handphone) maupun yang lainnya,” papaparnya.
Di sela-sela kirab itu, Herman juga melakukan sosialisasi serta ajakan kepada pengunjungKota Solo untuk meng-upload foto kirab itu ke akun facebook, twitter, blogger maupun yang lain. Untuk meng-upload foto itu peserta dapat melakukannya melalui akunfacebook : New7Wonders dan akun twitter @New7Wonders.
Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menambahkan untuk menuju posisi 28 besar New7Wonders Cities perlu adanya dukungan masyarakat Solo. Karena, lanjut Rudy tanpa dukungan itu Solo tidak akan mungkin masuk posisi 77 besar tahap pertama dalam New7Wonders Cities. “Selain itu, kita nanti juga akam meminta dukungan kepada masyarakat, Solo sebagai kota ramah difabel,” katanya.
Untuk mengenalkannya itu akan dilakukan kirab difabel dengan menggunakan kendaraan khusus difabel. “Sebagai kota ramah difabel Pemerintah Kota (Pemkot) Solo nantinya akan menyediakan transportasi khusus difabel,” imbuhnya.
Sementara itu, Heru Mataya Prasetya dari Mataya Art and Heritage menjelaskan, konstum yang dipakai peserta kirab adalah berasal dari pernak-pernik pasar tradisional. Alasannya, pasar tradisional merupakan salah satu keajaiban yang dimiliki Kota Solo. “Kalau kita telik lebih jauh pasartradisional ini memiliki keajaiban dan bahkan tidak pernah terpublikasikan,” katanya.
Melalui kostum pernak-pernik itu diharapkan mampu mendongkrak Solo dari 77 ke 28 besar dalam New7Wonders Cities.(bs/rdo) seperti : surakarta.go.id

Pakdesri.
Tagged
Different Themes
Written by Lovely

Aenean quis feugiat elit. Quisque ultricies sollicitudin ante ut venenatis. Nulla dapibus placerat faucibus. Aenean quis leo non neque ultrices scelerisque. Nullam nec vulputate velit. Etiam fermentum turpis at magna tristique interdum.

0 komentar